17 Juni 2009

Radar Hati


Alat komunikasi berupa radar sangat unik dan bermanfaat sekali bagi pertumbuhan teknologi tinggi. Ketika alat frekuensi lain tidak mampu mengenal obyek, RADAR (radio and ranging) adalah alat pancar dan sekaligus receiver digabung. yang bisa memantau obyek jarak jauh. Sebuah radar bekerja karena dia mampu sebelumnya memancarkan sinyal kemudian setelah mendapatkan obyek iapun bisa diterima. Kadang dalam bentuk digital view kadang pula suara dan grafik lainnya. Dalam dunia hewan teknologi radar dimiliki oleh kelelawar (codot tah namine?).



Dalam hati kita pun terdapt sejenis radar yang sudah ditanam untuk menerima "frekuensi" dari Ilahi. Namun karena banyaknya area hot spot yang kurang dipelihara, menyebabkan diskomuniasi dan kaburnya citra "ditigal" dalam jiwa kita. Akibatnya, banyak hati yang dibiarkan kosong dan tidak bekerja semestinya.

Biasakanlah agar tidak ada penghalang antara kita dengan Allah. Penghalang itu seperti: lamunan, keinginan, emosional, syahwat, nafsu, atau yang berhubungan dengan duniawi, syetan, dan lain-lainnya. Dari kecil kita juga diajari bahkan disimpan di dalam hati. Hendaklah semua penghlang itu agar dilatih dengan bertakholli atau melatih diri dengan mengosongkan segala macam penghalang agar antara kita dengan Allah tidak ada penghalang sedikitpun alias lancar.

Yang membuat kita terus berdoa sekian lama namun unsur penghalangnya dibiarkan bebas menempati badan batin kita maka antara kita dengan Allah masih tetap ada penghalang. Karena itu tanyakanlah kepada diri sendiri sebab yang tahu adalah diri kita sendiri masih adakah penghalang yang menggangu. Tindakan yang harus diberikan adalah singkirkan semua penghalang itu. Maka proses ini disebut bertakholli.

Dalam berdzikir mengucapkan lafadz "laa ilaaha illallaah", ada tiga proses: bertakholli yaitu mengosongkan segala isi hati yang dianggap Tuhan. Kemudian tahap kedua, ber- Tahalli yaitu memasukkan yang sudah ditiadakan tadi berupa Ilah. Tahalli berasal kata dari halal atau memasukkan kesadaran penuh akan keagungan dan kedekatan kepada Allah di hati. Kemudian Tuhan yang diagungkan itu dengan mengucapkan Illallaah adalah proses Tajalli atau mengagungkan (jalla) yang hanya diberikan kepada Allah.

Dalam aturan syari'at Rasulullah saw melarang meludah menghadap Kiblat. Karena antara kita dengan Ka'bah sebenarnya tidak boleh ada penghalang. Karena di antara kita dengan ka'bah itu ada Allah.

Dalam istilah tarekat, dzikir jahar adalah untuk meluluhkan hati. Semakin banyak dzikir jahar ketka melafalan laa ilaaha illallah, itu berarti si lidah hanya sekedar membantu ketika berucap "laaa ilaahaa". Saat mengucapkannya dengan ngawurpun tidak apa-apa tetapi saat mengucapkan lafadz "illallah" maka niatkan dalam diri kita untuk menghancurkan KOTORAN DALAM hati.
SEMAKIN SERING MEMBERSIHKAN HATI DENGAN BERDZIKIR BAIK DZIKIR LAHIR MAUPUN DZIKIR HATI, INSYA ALLAH HOT SPOT KITA SEMAKIN PEKA DAN KARENANYA, FREKUENSI MENJADI BENING SEHINGGA "RADAR HATI" SEMAKIN BERFUNGSI UNTUK KEMASLAHATAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar